Padatnya penduduk di Indonesia memang membuat semakin sulitnya mendapatkan tempat tinggal yang layak terutama di Jakarta. Sehingga tidak heran jika banyak rumah susun atau apartemen banyak dibangun di kota-kota besar seperti Jakarta. Meski begitu beberapa orang memang lebih memilih untuk tetap mencari hunian tapak karena beberapa hal. Padahl dengan adanya hunian vertikal ini, lahan yang luas, dapat untuk menampung banyak penduduk. Lalu apa saja kelebihan hunian tapak dan kelebihan hunian vertikal beserta kekurangannya? Berikut ulasannya.
Hunian Tapak Hunain tapak atau yang kita kenal sebagai rumah seperti pada umumnya ini, memang lebih diminti. Hal ini dikarenakan hunian tapak masih berpotensi untuk dapat meluaskan lahan, sehingga meski awalnya Anda membeli rumah mungil, Anda masih bisa membuat rumah Anda menjadi semakin luas, entah itu dengan cara membeli tanah di dekat rumah Anda maupun meninggikan bangunan Anda. Sayangnya, hunian tapak ini tidak cocok untuk kota yang memiliki keterbatasan lahan. Karena hunian tapak hanya dapat ditinggali beberapa orang saja. Hunian Vertikal Pada umumnya, hunian vertikal dapat berupa rumah susun atau apartemen. Rumah susun adalah versi ekonomis dari apartemen. Biasanya hunian vertikal ini memang dibangun agar masalah keterbatasan lahan untuk tempat tinggal dapat diatasi. Hal ini dikarenakan pada lahan yang terbatas, Anda dapat menampung banyak orang. Berbeda dengan hunian tapak yang hanya dapat menampung satu hingga dua keluarga saja. Selain hunian vertikal berupa apartemen memang sering dibangun di tempat-tempat yang strategis. Inilah yang menjadi nilai tambah apartemen. Apalagi apartemen di Soekarno Hatta airport memang biasanya menjadi incara banya orang karena dekat dengan bandara. Lokasi strategis ini tidak mungkin didapatkan dengan harga terjangkau jika Anda memilih untuk memiliki hunian tapak. Info selanjutnya bisa langsung cek di http://bandara-apartemen.emyspot.com
0 Comments
Leave a Reply. |